Thursday, July 17, 2008

Trans TV Luncurkan Tayangan KPK Mulai 21 Juli

Sejak reformasi bergulir dan kekuasaan Orde Baru tumbang, masalah korupsi seolah menjadi primadona pemberitaan media massa cetak dan elektronik. Kerja KPK atau Komisi Pemberatasan Korupsi pun disoroti publik dan hal itu menjadi inspirasi bagi pembuatan program tayangan bertajuk "KPK" di stasiun Trans TV

"KPK di sini bukan Komisi Pemberantasan Korupsi tetapi singkatan dari Kumpulan Perkara Korupsi," kata produser Rizky di Jakarta, Rabu, dalam jumpa pers Program Baru Trans TV yang penayangannya dijadwalkan mulai pekan terakhir Juli 2008.

KPK dijadwalkan tayang setiap Senin pukul 19.00-20.00 WIB, mulai 21 Juli. Program ini berisi tayangan hasil peliputan peristiwa pemberantasan korupsi, mulai dari dugaan, pelaporan, penangkapan, persidangan hingga putusan pengadilan.

Berbeda dari pemberitaan atau penayangan biasa tentang kasus-kasus korupsi yang disajikan secara sporadis, di dalam KPK setiap kasus diungkap secara urut dari awal peristiwa hingga persidangan dan putusan hakim.

Menyinggung masalah asas praduga tak bersalah, Rizky mengatakan bahwa pihaknya memiliki konsultan hukum yang bertugas sebagai pengaman. "Sebelum satu kasus yang telah dikemas menjadi satu cerita utuh ditayangkan, terlebih dahulu dilakukan 'preview' dengan menghadirkan konsultan-konultan hukum kami. Setelah mereka menyatakan tayangan itu aman, barulah kami menayangkannya," katanya.

"Lebih dari itu, kami juga mewawancarai semua pihak yang terlibat dalam kasus yang akan ditayangkan, termasuk tersangka," katanya menambahkan.

sumber: Antara


read more...

KPI Pusat Beri Surat Peringatan kepada TPI dan Indosiar

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat Memberi Surat Peringatan kepada Stasiun Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) dan Indosiar Tentang Program Reality Show Ajang Pencarian Bakat

Pada tanggal 14 April 2008, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat telah mengeluarkan dua buah surat peringatan yang ditandatangani oleh Ketua KPI Pusat, Prof. Sasa Djuarsa Sendjaja, Ph.D kepada Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) dan Indosiar terkait dengan program yang mereka siarkan, berikut rinciannya :

1. Dalam Surat Peringatan No. 176/K/KPI/04/08, KPI Pusat mengingatkan stasiun Televisi Pendidikan Indonesia (TPI) untuk meninjau ulang materi tayangan Dadakan Dangdut Mania 2 yang disiarkan pada hari Senin-Jum’at pukul 19.00-23.00 WIB.

KPI Pusat menilai tayangan Dadakan Dangdut Mania 2 telah mengeksploitasi kesedihan para peserta dengan pancingan pertanyaan dari host dan para juri, yang tak jarang menyudutkan peserta. Pancingan pertanyaan tersebut memaksa peserta mengungkap kehidupan pribadi mereka yang semestinya tidak pantas disiarkan di ruang publik.

Hal tersebut bertentangan dengan Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS) pasal 50 dan 12 yang berbunyi: “Dalam menyelenggarakan suatu program siaran baik itu bersifat langsung atau rekaman, lembaga penyiaran wajib menghormati hak privasi, sebagai hak atas kehidupan pribadi dan ruang pribadi dari subyek dan obyek berita”

2. Dalam Surat Peringatan No. 177/K/KPI/04/08, KPI Pusat meminta stasiun TV Indosiar untuk memindahkan jam tayang program Super Seleb Show (Senin-Rabu), Star Dut (Kamis dan Minggu), dan Mama Mia Konser (Jum’at) yang tayang dari pukul 18.00 menjadi pukul 19.00 WIB.

Sesuai hasil diskusi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nahdatul Ulama (NU), dan kelompok masyarakat lain, KPI Pusat menilai penayangan program Super Seleb Show, Star Dut, dan Mama Mia Konser pada jam tersebut mengganggu ibadah sholat maghrib yang dijalankan oleh umat Islam. Selain mengganggu penonton di rumah, KPI Pusat juga mendapat keluhan bahwa di studio Indosiar tidak disediakan tempat sholat bagi penonton acara reality show tersebut. Padahal, sejumlah tayangan itu berlangsung pada saat umat Islam diwajibkan menjalankan sholat Maghrib dan Isya. Selain itu, program reality show ini juga dinilai mengganggu jam belajar anak-anak.

Dalam hal ini KPI Pusat merasa perlu mengingatkan kembali Indosiar untuk memperjelas format acara Super Seleb Show. Seperti yang Indosiar pernah sampaikan pada KPI Pusat dalam pertemuan sebelumnya, acara Super Seleb Show pada dasarnya merupakan ajang pemilihan bakat. Namun, format acara Super Seleb Show masih banyak mengandung lelucon-lelucon kasar dalam dialog antara pembawa acara dan komentator. Untuk itu, KPI Pusat juga meminta Indosiar agar menghilangkan lelucon-lelucon kasar, yang disampaikan dalam acara ini.

Ini adalah surat pernyataan pertama yang diberikan oleh KPI Pusat untuk TPI pada program Dadakan Dangdut Mania 2 dan Indosiar pada program Super Seleb Show, Star Dut, dan Mama Mia Konser.

Sebelumnya Kpi Pusat telah meminta klarifikasi atas tema dan tujuan program-program tersebut. Pihak Indosiar dan TPI telah menyatakan akan melakukan perbaikan untuk program-program tersebut.

Untuk itu KPI Pusat kembali mengingatkan TPI dan Indosiar agar senantiasa memperhatikan peraturan-peraturan terkait isi siaran dalam Undang-Undang Penyiaran serta Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3-SPS).

sumber: Siaran Pers - KPI


read more...

Tuesday, July 15, 2008

Lowongan Kerja di SCTV

STAF LITBANG - Code: [LITBANG]

Bertanggung jawab dalam melaksanakan program penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan gambaran tentang kualitas program pemberitaan.

KUALIFIKASI :
* S1, Jurusan Ilmu Sosial / Riset / Statistik
* Pria / Wanita
* Usia max 30 tahun
* Berpengalaman Dalam Melakukan Analisa Media min 2 tahun
* Memahami & Mampu Melakukan Analisa Statistik

SEGERA KIRIMKAN CV, FOTO & LAMARAN LENGKAP
dengan mencantumkan CODE pada subject email
DI TERIMA PALING LAMBAT 25 JULI 2008

Alamat Email :
recruit@sctv.co.id


BROADCAST PROGRAMMER - Code: [BCP]

- Pembuatan Aplikasi untuk kepentingan kuis, acara, program on air maupun off air (ticker, pengundian, pengacakan,kuis)
- Melakukan pengembangan aplikasi/konsep dari kuis,acara,program yang telah di kerjakan
- Melakukan dokumentasi dari aplikasi yang di

KUALIFIKASI
* Pria
* Pendidikan minimal D3/S1, Tehnik Informatika
* Usia min 24 tahun
* Mampu membangun aplikasi menggunakan VB,.Net,MySQL,Photoshop,Macromedia Director
* Pengalaman minimal 3(tiga) tahun di bidang yang sama

SEGERA KIRIMKAN LAMARAN & CV LENGKAP
Dengan mencantumkan CODE pada subject e-mail
PALING LAMBAT DITERIMA TANGGAL 30 Juli 2008

Alamat e-mail:
recruit@sctv.co.id


INTERNET PROGRAMMER - Code: [IPM]

- Mengadakan sistem aplikasi yang di perlukan unit terkait baik secara in house maupun outsourcing. Mengendalikan seluruh tahapan proyek system Development yang ada.
- Melaksanakan pemeliharaan sistem website / sistem intranet selama masa pemakaian siste

KUALIFIKASI
* Pria
* Pendidikan minimal S1, Tehnik Informatika
* Usia antara 25 - 30 tahun
* Mampu membangun aplikasi menggunakan Internet Aplikasi, Database,PHP,MySQL,Web Server,Design Web, Javascript,J2ME,Oracle,dll
* Pengalaman minimal 1(satu) tahun di bidang yang sama

SEGERA KIRIMKAN LAMARAN & CV LENGKAP
Dengan mencantumkan CODE pada subject e-mail
PALING LAMBAT DITERIMA TANGGAL 30 Juli 2008

Alamat e-mail:
recruit@sctv.co.id

read more...

Monday, July 14, 2008

ANTV: The Official Channel for Indonesia Super League

Mulai Sabtu, 12 Juli 2008, antv kembali memanjakan pemirsa televisi Indonesia dengan tayangan langsung pertandingan sepakbola nasional dari ajang Djarum Indonesia Super League, yang melibatkan 18 klub terbaik. Ini merupakan tahun kedua dari 10 tahun komitmen antv untuk membangun sepakbola Indonesia, bersama PSSI dan BLI, melalui layar kaca. "Kami akan menayangkan secara langsung sekurangnya 130 pertandingan. Dan semua pertandingan kategorinya bigmatch, "kata H. Azkarmin Zaini, Direktur News, Sports & Corporate Communications antv.

antv akan menayangkan pertandingan 5 hingga 7 kali dalam sepekan, pada hari Sabtu, Minggu, dan Selasa, yang masing masing dua pertandingan, pukul 15.00 dam 18.30 Wib. Ditambah satu pertandingan spesial di Senin malam, pukul 18.30 Wib. "Di Senin malam ini partai paling seru. Kami ingin buat tren baru, bahwa di setiap Senin malam orang bicara Sepakbola. Seperti tren "monday night football" di Amerika," tambah H. Azkarmin.

Selain menyajikan serunya pertandingan, antv juga akan mengajak pemirsa untuk mengetahui berbagai peristiwa di balik pertandingan. Di antaranya apa yang dilakukan pemain di locker room menjelang dan sesudah pertandingan. Semua disajikan secara live, apa adanya. "antv juga akan memilih "man of the match" di setiap pertandingan, dengan hadiah yang menarik. Untuk lebih memacu para pemain tampil hebat, saat ditayangkan oleh antv," kata Reva Deddy Utama, GM Sports & News Supporting.

Untuk lebih memuaskan pecinta sepakbola, antv menayangkan program "Kampiun", berupa cuplikan pertandingan, deretan gol gol indah, issue-issue hangat, serta life-style para insan sepakbola. Hari tayangnya setiap Sabtu menjelang siaran langsung pertandingan. antv pun memanjakan pecinta sepakbola dengan fasilitas situs: www antvsports.com, yang menyajikan segala informasi tentang ISL, seperti update skor, profil klub dan pemain, hingga info paling aktual. Situs ini juga menyediakan fasilitas live streaming. "Kami juga akan mengadakan acara nonton bareng dan jumpa idola sepakbola," tegas Reva Deddy

Ditambahkan oleh Reva Deddy, selain kualitas liputan, antv juga terus membenahi kualitas pembawa acara dan para komentatornya. Konsep dua komentator, perpaduan antara wartawan senior dan mantan pemain sepakbola terus dipertahankan. Perpaduan itu saling melengkapi, si wartawan kuat dalam data, sedangkan mantan pemain kuat dari segi teknik. Semantara itu untuk pembawa acara, antv tetap memakai Sosok terbaik, Rendra Sujono, Arya Abiseka dan Ophan Lamara, yang didampingi artis cantik gila bola, Pia Nasution, Andrea Lee, Tyas Sumarsono, Rissa Susmex, Melani Ricardo, Melly Djamri dan Julia Perez.

sumber: ANTVWebsite


read more...

Hari Tanpa TV dan Cerdas Menonton TV

Gerakan Nasional "Hari Tanpa TV" bukanlah gerakan masyarakat yang bermaksud untuk memusuhi TV. Lebih tepatnya, ini merupakan bentuk sikap kritis masyarakat menyikapi tayangan televisi yang tidak berkualitas yang telah mendominasi kehidupan sebagian besar masyarakat kita.

Gerakan ini memiliki 2 makna utama, yakni untuk memperkenalkan kepada anak dan keluarga bahwa tanpa TV-pun hidup ini akan dapat kita jalani dengan baik. Ini merupakan langkah kita dalam mengurangi ketergantungan anak pada televisi. Makna yang kedua, adalah sebagai ungkapan keprihatinan kita terhadap isi tayangan TV yang tidak aman dan tidak sehat untuk masyarakat terutma anak dan remaja.

Kalau kita memang prihatin dengan isi tayangan TV yang tidak berkualitas tersebut, maka akan lebih baik lagi kalau keprihatinan itu diwujudkan dengan tindakan nyata berupa mematikan pesawat TV selama sehari penuh bertepatan dengan Hari Tanpa TV, Minggu 20 Juli 2008. Apabila gerakan mematikan TV pada hari tersebut diikuti oleh jutaan warga masyarakat, maka hal ini akan menjadi sebuah kekuatan yang luarbiasa sebagai bentuk penolakan masyarakat terhadap acara televisi yang tidak berkualitas.

Tanpa ada ungkapan seperti ini, pengelola TV cenderung merasa memiliki kebebasan dalam menayangkan acara mereka, dan masyarakat merasa tidak memiliki daya untuk menolak atau meminta pilihan lain yang lebih berkualitas.

Kita tidak harus menolak TV karena bagaimana pun ada acara TV yang bermanfaat. Namun yang paling penting untuk dilakukan adalah bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita harus kritis dan cerdas dalam mengkonsumsi TV. Apalagi mengingat anak-anak kita yang pada umumnya sangat menyukai tayangan TV sehingga masuknya materi orang dewasa dalam pikiran mereka tidak bisa dihindari. Anak-anak kita bisa jadi kehilangan masa kanak-kanaknya karena terlalu banyak menerima materi orang dewasa.

Kritis dan cerdas dalam menonton TV setidaknya mencakup dua hal: memilih acara yang sesuai dengan usia anak; dan mengurangi jumlah jam menonton hingga paling lama 2 jam sehari dengan memperhatikan jam menonton yang sesuai. Dalam masa perkembangannya, anak memerlukan aktivitas fisik yang banyak, serta berteman. Anak perlu bermain dan bersosialisasi.

Jadi, Hari Tanpa TV dan cerdas dalam mengkonsumsi TV adalah dua hal yang sangat erat kaitannya. Mengikuti anjuran Hari Tanpa TV namun dalam kehidupan sehari-hari tidak menerapkan perilaku kritis dan cerdas dalam menonton TV, tidak akan banyak gunanya.

sumber: Guntarto-Kidia


read more...

Friday, July 11, 2008

Lowongan Kerja di MetroTV

We are looking for:

COPY EDITOR FOR ENGLISH NEWS (CE)
Qualification :
1.High proficiency of English is expected
2.Must have the requisite editing skills : ability to copy edit for content, 6.accuracy, conciseness, consistency and correctness in style, grammar, spelling and logic under deadline pressure
3.Previous experience in the same field is advantageous
4.Willing to work add hours
5.Must be comfortable working in a stressful environment

ART DIRECTOR
Qualification :
1.Bachelor Degree
2.Experience in on air promotion TV Min. 5 years
3.Experience as Promotion Producer
4.Has experience in Advertising Agency (will be advantage)
5.Good understanding about Media Placement
6.Willing to work in flexible long hours, under pressure and hard worker
7.Good Team Player

NEWS PRODUCER
Qualification :
1.Bachelor Degree
2.Experience as TV Producer Min. 3 years
3.Experience in handling live event show
4.Able to coordinate news reporting team

ACCOUNT EXECUTIVE (AE)
Qualification :
1.Bachelor Degree with GPA min. 3. 00
2.Maximum age 26 years old
3.Having an interest in sales area
4.Owned a car
5.Good communication and negotiation skill
6.Energetic and willing to work in flexible long hours
7.Fluent in English oral & written

Peminat harap mengirimkan:
Surat lamaran dan CV dengan mencantumkan nama & kode jabatan, di subject atau di sudut kanan atas amplop
Lampirkan foto copy identitas diri dan foto copy ijazah beserta transkrip terakhir.
Lampirkan foto diri terbaru

Berkas lamaran dikirimkan ke PT. Media Televisi Indonesia
(Metro TV) melalui :
e-mail: recruitment@metrotvnews.com
Paling lambat 30 Juli 2008

read more...

Lowongan Kerja di tvOne

tvOne membuka kesempatan bagi anda untuk mengisi posisi sebagai berikut :

1. REPORTER (Rep)/PRESENTER (Pres)
Kualifikasi :
>Atraktif, Cerdas, Komunikatif

2. CAMERA PERSON (Campers)/VIDEO JOURNALIST (VJ)
Kualifikasi :
>Dapat beradaptasi dengan baik
>Min tinggi badan 170 cm (Pria) dan 165 cm (Wanita)

3. Editor (ED)
Kualifikasi :
>Memiliki pengetahuan yang baik tentang Broadcasting, Graphic Editing, Post Production dan Graphics Techniques.
>Pengalaman kerja Min. 2 tahun dalam posisi yang sama.
>Dapat menggunakan sistem edit Non-Linear.
>Memiliki keahlian dalam menggunakan Final Cut Pro akan lebih baik.

4. PRODUCER (Prod)
Kualifikasi :
>Min. 1-2 tahun pengalaman kerja.
>Usia Max. 28 tahun

5. PROGRAM DIRECTOR (PD)
Kualifikasi :
>Pengalaman kerja 1-2 tahun di dunia broadcast dalam posisi yang sama.

6. OFF AIR PROMOTION COORDINATOR (PC)
Kualifikasi :
>Pengalaman kerja 3-5 tahun sebagai Promotion Coordinator di advertising agency atau stasiun tv.
>Memiliki ketertarikan pada dunia design kontemporer dan trend global.
>Dapat berpikir konseptual dan memiliki kemampuan kepimpinan yang baik.

7. TECHNICAL STAFF (IT,Maintenance,Logistic,Mechanical)
Kualifikasi :
>Fresh Graduate.
>Lulusan S1 dengan latar belakang sesuai.

8. GENERAL LEDGER SUPERVISOR (GL)
Kualifikasi :
>Min. 2 tahun pengalaman kerja dengan posisi yang sama.
>Min. S1 dengan latar belakang sesuai.

9. PURCHASING STAFF for Technical Equipment (PS)
Kualifikasi :
>Lulusan S1 dengan konsentrasi “Teknik Elektro”.
>Min. 1 tahun pengalaman kerja dalam posisi yang sama.


Kualifikasi Umum:
1. S1 dengan usia maksimum 24 tahun (posisi 1 dan 2)
2. Min IPK 3.00 (posisi 1 dan 2)
3. Tertarik dalam bidang NEWS, CURRENT AFFAIRS, SPORTS and ENTERTAINMENT.
4. Memiliki kemampuan baik dalam Bahasa Inggris.
5. Menguasai komputer.
5. Dapat bekerja dalam tim
6. Sehat Jasmani dan Rohani

Kirim CV disertai pas photo berwarna terbaru ukuran 4 x 6 sebanyak 2 lembar.
Tulis KODE POSISI di kiri atas amplop ke alamat dibawah ini :

tvOne HRD DEPARTEMENT
Jl. Rawa Terata II No.2
Kawasan Industri Pulo Gadung
Jakarta 13260, Indonesia

Untuk informasi lebih lengkap hubungi :
HRD DEPARTMENT (021) 4613545


read more...

Julia Perez, Kondom dan Kamasutra

Seolah ingin menyemarakkan peringatan hari kartini tahun ini (2008). Julia Perez meluncurkan album perdana yang mengundang kontroversi. Album perdana Jupe yang mengusung musik dangdut tersebut diluncurkan ke publik dengan judul album Kamasutra. Selain dengan judul album yang terkesan “nakal” Jupe juga membuat kejutan dengan memberikan bonus kondom bagi setiap orang yang membeli kaset atau VCD nya.

Julia Perez (Jupe) berdalih ini merupakan bagian dari kampanye pencegahan HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) di Indonesia. "Ini sebagai upaya membantu pemerintah juga," kata Jupe. Dia menyatakan bahwa kondom tersebut sebagai bentuk niat baiknya membantu pemerintah mendukung program Keluarga Berencana dan mencegah HIV/AIDS. "Sejujurnya memang nggak ada [kampanye seks bebas dalam album] tapi aku kasih kondom ini berarti aku ikut program stop AIDS dan HIV," tutur Julia Perez

Menanggapi hal tersebut, aktivis HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immunodeficiency Syndrome) Baby Jim Aditya dalam Liputan 6 Pagi, Sabtu (19/4), menyatakan bahwa bonus kondom pada album lagu dangdut kurang relevan dan menimbulkan salah interprtetasi. Ini seperti ada dua hal yang baik tapi tidak dalam satu konteks yang relevan.

Selain tidak kontekstual dan menimbulkan sesat pikir, kontrol peredaran album Kamasutra juga dipertanyakan. Niat baik hanya tinggal niat baik bila bonus kondom bisa diakses oleh semua umur dan semua kalangan. Ini tentu dapat meimbulkan banyak resiko. "Seperti kita tahu pendidikan seks di negeri ini belum komprehensif. Orang bisa salah tanggap, salah tafsir, dan salah penggunaan," tegas Baby.

Di lain pihak, Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan Meutia Farida Hatta Swasono untuk berbicara. "Sebetulnya ini tujuan baik, tapi tentu cara menyampaikannya harus ada aturannya. Misalnya tidak dengan mudah terjangkau oleh anak di bawah umur," ucap Meutia kepada SCTV, Jumat (18/4).

Tampaknya bermacam cara dilakukan untuk menggaet penggemar dan mendongkrak popularitas. Industri hiburan termasuk tarik suara saat ini sudah melangkah jauh dari sekadar bermodal suara merdu. Demi sensasi untuk menggaet penggemar segala cara dilakukan. Pamer tubuh, gerakan sensual, bahkan kondom pun ikut serta. Menjadi semakin memprihatinkan ketika fenomena yang dipicu oleh seorang perempuan tersebut mencuat berbarengan dengan semangat memperingati hari nya kaum perempuan Indonesia : hari kartini.

sumber: diolah dari liputan6.com


read more...

Cinta Laura dan Bahasa Prokem Kaum Urban

Dalam pergaulan sehari-hari, kita lebih sering menggunakan bahasa prokem daripada bahasa Indonesia “yang baik dan benar”. Balai Bahasa Bandung mendefinisikan bahasa prokem sebagai bahasa sandi, yang dipakai dan digemari oleh kalangan remaja tertentu.
Bahasa ini konon berasal dari kalangan preman. Bahasa prokem itu digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja sekelompoknya selama kurun tertentu. Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya. Bahasa prokem itu tumbuh dan berkembang sesuai dengan latar belakang sosial budaya pemakainya.

Beberapa waktu lalu bahasa gaul yang dipopulerkan oleh Deby Sahertian begitu renyah dan populer di berbagai kalangan, terutama remaja. Sampai saat ini bahasa tersebut masih banyak dipakai orang dan terdengar di sekitar kita.

Terkait dengan dinamika bahasa prokem di kalangan kaum urban, kini muncul sosok baru dalam dunia hiburan Indonesia. Bila kita sebut nama Cinta Laura maka hampir dipastikan banyak diantara kita yang kenal dengan sosoknya. Ya, gadis kelahiran Jerman ini memang fenomenal dengan logat bahasa nya ketika berbicara dalam bahasa Indonesia.

Dalam setiap wawancaranya, Cinta Laura tampak kesusahan memilih kosakata dalam bahasa Indonesia dan selalu melafalkan bahasa Indonesia dengan logat bahasa Inggris sehingga terdengar aksen yang khas. Seperti dikutip detikHot. Cinta Laura mengungkapkapkan bahwa hal ini terjadi karena di lingkungan dia jarang yang ngomong Indonesia, kebanyakan bahasa Inggris.

Namun di lain waktu, ketika berperan di sinetron, Cinta Laura bisa melafalkan kata-kata dalam bahasa Indonesia dengan lancar. Perbedaan cara dia bicara ketika diwawancara dan ketika main di sinetron tak urung menimbulkan perdebatan, sindiran dan ledekan. Logat manakah yang asli? Ketika di sinetron atau ketika diliput infotainment?

Meski demikian, gaya bicara Cinta Laura seringkali ditiru oleh berbagai kalangan, khususnya remaja. Semakin populernya logat “kebarat-baratan” dan perkawinan bahasa Indonesia-Inggris (Inglish) yang sering digunakan Cinta Laura telah memunculkan fenomena baru bahasa prokem yang semakin memberi warna pada gaya hidup kaum urban.


read more...

Lowongan Kerja di ADTV

ADTV adalah media promosi dalam bentuk TV PLASMA, dengan konsep out of home. Komposisi tayangannya adalah 80% komersial (iklan produk/jasa berbayar) dan 20% non komersial (Pesan Layanan Masyarakat dan Informasi Sejenisnya dari berbagai pihak dengan kerjasama khusus/barter).

Terima kasih atas keinginan anda untuk bergabung dengan kami. Saat ini kami membuka kesempatan kerja untuk posisi :

MARKETER
* Pria/wanita,usia maks. 26 tahun, pendidikan min D3
* Pengalaman kerja min 1 tahun di posisi yang sama
* Memiliki kemampuan bekerja sama
* Target oriented, komunikatif
* Memiliki relasi yang luas
* Memiliki kendaraan bermotor & SIM C

OPERATOR DESK
* Pria, pendidikan min SMU
* Memiliki kemampuan komputer (Ms-Office)
* Memiliki kemampuan bekerjasama
* Bersedia bekerja shift
* Memiliki kendaraan bermotor

Kirimkan Lamaran Anda ke :
REFRESH! (PT. ASADEL MEDIATAMA)
Jl. Gedongkuning 60 B
Yogyakarta 55615
please visit ADTV for detail and update this info.


read more...

Saatnya Menilai Televisi dengan "Rating" Kualitas

Prihatin terhadap sistem ”rating” kuantitatif sebagai patokan menilai program televisi, beberapa organisasi independen membuat metode survei lain, yakni menilai kualitas acara televisi. Hasil survei menunjukkan, program yang paling banyak ditonton bukanlah yang bermutu terbaik.

Survei bertitel Rating Publik ”Menuju Televisi yang Ramah Keluarga” ini dilakukan Yayasan Sains, Estetika, dan Teknologi (SET) didukung Yayasan TIFA, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), The Habibie Center, dan London School of Public Relations.

Koordinator survei Agus Sudibyo menegaskan, meski sama- sama menggunakan kata rating, metode ini bukan dimaksudkan untuk menandingi sistem yang diselenggarakan lembaga riset AGB Nielsen (yang menjadi patokan stasiun TV selama ini). ”Metodenya jauh berbeda,” ungkap Agus.

Survei rating publik ini dilakukan dengan menyebar kuesioner dan rekaman kepada 220 responden, masing-masing 20 responden di 11 kota, yakni Jakarta, Medan, Bandung, Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Makassar, Denpasar, Batam, Pontianak, dan Palembang. Responden dipilih menggunakan metode sampel kuota dan dari kalangan pemerhati televisi di setiap kota.

”Respondennya harus orang- orang yang paham dan bisa menilai secara kritis program acara televisi. Jadi, tidak bisa dipilih secara acak dari para kalangan masyarakat umum. Riset ini tidak berpretensi menggambarkan penilaian seluruh penonton televisi,” papar Agus.

Untuk mencari responden yang sesuai dengan kriteria itu, mereka bekerja sama dengan lembaga independen pemerhati televisi di setiap kota, yakni Yayasan Kippas (Medan), LKi&KP (Batam), LPS-AIR (Pontianak), LKM (Surabaya), Silabika dan Pustaka Melayu (Palembang), YPMA KIDIA (Jakarta), LeSPI (Semarang), Jurusan Jurnalistik Fikom Unpad (Bandung), Pusat Studi Audience Program Studi Ilmu Komunikasi STPMD ”APMD” (Yogyakarta), Elsim (Makassar), dan IJTI Provinsi Bali (Denpasar).

Selain harus menjawab kuesioner, setiap responden juga harus menonton rekaman 15 acara TV, masing-masing lima acara untuk tiga kategori utama acara TV, yakni hiburan, bincang-bincang (talkshow), dan berita reguler. ”Kami kirimi setiap responden rekaman itu agar mereka bisa benar-benar menelaah isinya. Lima acara yang dipilih adalah acara yang memiliki rating tertinggi berdasar riset AGB Nielsen,” kata Agus.

Setelah mengolah data dari 191 responden yang mengembalikan kuesioner, terlihat bahwa mayoritas responden (41,9 persen) menilai program televisi di Indonesia secara umum masuk dalam kategori biasa-biasa saja. Hanya 27,2 persen yang berpendapat acara TV sudah baik, sementara 24,6 persen malah memandang isi TV kita masuk dalam kategori buruk.

Riset ini menerapkan enam kriteria penilaian kualitatif sebuah acara TV bisa dikatakan bermutu tinggi, yakni bisa menambah pengetahuan, bersifat pengawasan atau memberi peringatan, membangkitkan empati sosial, meningkatkan daya kritis, memberi model perilaku yang baik, dan menghibur.

”Kick Andy” Terbaik

Berdasarkan jawaban dari responden, program Kick Andy yang dipandu host Andy Noya dinilai sebagai program terbaik dari semua program yang ada di televisi. Sebanyak 47,1 persen responden memilih program tersebut. Bandingkan dengan program ber-rating tertinggi versi AGB Nielsen, yakni sinetron Azizah.

Kick Andy juga dinilai sebagai program talkshow terbaik versi riset ini, sedangkan menurut AGB Nielsen, program Empat Mata adalah yang ber-rating tinggi. Namun, bukan berarti Empat Mata juga tidak disukai. Sebab, riset ini menunjukkan bahwa Empat Mata menempati urutan kelima setelah Kick Andy, Today’s Dialogue, Oprah Winfrey, dan Dorce Show.

Andy Noya mendukung riset mengenai rating publik ini karena memberi alternatif lain soal rating. Selama ini, AGB Nielsen menjadi semacam ”Tuhan”-nya untuk televisi dan periklanan sehingga seolah-olah menjadi satu-satunya kebenaran.

Kekuatan Kick Andy, menurut Andy, adalah pada tema dan content atau isi. Presenter hanyalah unsur kecil yang justru menjadi kelemahan. Itu karena Andy merasa tidak menarik di depan kamera, tidak ganteng, bergaya kaku, dan berambut kribo pula. ”Jadi saya tertolong oleh tim yang solid. Kick Andy ini kental dengan unsur jurnalisme. Kami mengandalkan jaringan yang dimiliki Metro TV, yakni reporter yang tersebar di banyak daerah. Merekalah yang banyak memberi informasi,” paparnya.

Kekuatan lain Kick Andy adalah, program ini mengasah kepekaan sosial dan selalu menyampaikan pesan moral. Misalnya soal tema kelamin ganda, kaki palsu, atau guruku pemulung. Topik yang diangkat berimbas sangat luas. Soal kaki palsu, misalnya, ternyata banyak sekali orang yang membutuhkan. Karena itu, muncullah gagasan untuk membuat kegiatan ”1.000 Kaki Gratis Kick Andy” dan sudah terkumpul dana Rp 1 miliar dari sponsor.

”Kelemahan Kick Andy selain pada host-nya juga unsur hiburannya. Kick Andy juga tidak interaktif, tidak bisa berdialog dengan penonton di rumah karena direkam,” terang Andy.

Ada beberapa program yang dinilai bagus oleh responden survei ini, dan juga di rating tinggi oleh AGB Nielsen. Namun, ada pula yang sangat jauh panggang dari api. Bagaimanapun, patokan ini patut menjadi alternatif.

sunber: Dahono Fitrianto & Susi Ivvaty - Kompas Cetak


read more...

Rating: Dipercaya dan Dicerca

Rating merupakan sebuah istilah yang sangat familiar dalam dunia pertelevisian. Dalam wikipedia dijelaskan bahwa secara umum,rating is the evaluation or assessment of something, in terms of quality (as with a critic rating a novel), quantity (as with an athlete being rated by his or her statistics), or some combination of both. Lebih detail kuliah.dagdigdug.com menjelaskan:

Potensial Pemirsa/TV Household adalah seluruh penduduk yang dapat menonton televisi. Mereka adalah Rumah Tangga dengan anggotanya (Ayah, Ibu, Anak, Pembantu, dst.)
Pemirsa Televisi/TV Audience adalah bagian dari potensial pemirsa televisi yang menonton televisi paling sedikit selama 15 menit.
TV Rating (TVR/Rating) adalah angka yang menyatakan jumlah pemirsa televisi dari seluruh potensial pemirsa.
TV Audience x 100% = TV Rating. Angka TV Rating dinyatakan dalam persen (10.2, 8.1, 4.5, dst.)
Total TV Rating, angka yang menyatakan jumlah TV Rating dari seluruh stasiun TV

Di Indonesia, sebuah lembaga yang sangat populer dan dipercaya dalam menghitung dan menetukan angka rating adalah AGB Nielsen Media Research. Nielsen menggunakan sebauh alat yang dipasang di televisi yang disebut sebagai panel TAM (Television Audience Measurement). Panel TAM di Indonesia saat ini mengukur 2.080 rumahtangga yang memiliki TV di 10 kota besar yaitu: Jakarta dan sekitarnya (Jabotabek), Surabaya dan sekitarnya (Gerbangkertasusila), Bandung, Semarang, Medan, Makassar, Yogyakarta dan sekitarnya (DIY Yogya + Sleman & Bantul), Palembang, Denpasar dan Banjarmasin. Panel utama ini hanya mengukur kepemirsaan TV terrestrial.
Terpisah dari panel utama ini di Jakarta, terdapat 165 panel rumahtangga yang berlangganan TV Kabel. (Pay TV panel).
Untuk mengetahui metode yang digunakan Nielsen secara lebih detail, bisa dilihat dari situs resmi AGB Nielsen Media Research Indonesia.

Polemik Rating

Seperti dikutip Perspketif Online, Don Bosco Selamun-anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dan pendiri Liputan 6 SCTV-menyatakan bahwa rating tidak bisa menggambarkan kualitas suatu program. Program dengan brand yang bagus dan dapat masuk di dalam pikiran seseorang, itu justru yang lebih baik. “Jika saya menjadi eksekutif di stasiun tv, saya akan lebih memilih brand dari pada rating”, ujarnya. Dari pengalamannya sebagai pengelola stasiun televisi, Don Bosco melihat banyak acara yang bagus tapi justru ratingnya rendah (berkisar 1 – 2). Sehingga dengan kondisi ini membuat orang di industri tv banyak yang frustasi karena terus kejar-kejaran dengan rating.

Senada dengan Don Bosco, pengamat penyiaran Pinckey Triputra mengatakan pada metronews.com bahwa penyimpulan suatu rating sering dilakukan hanya berdasarkan atas banyaknya pemirsa tanpa melihat kualitas dari program yang ditayangkan. Beberapa pengelola stasiun televisi juga sering membuat rencana program unggulan ketika penelitian rating akan dilakukan.

Di lain pihak, seperti dikutip KPI, Irfan Ramli selaku Sekretaris Jendral Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia, menyatakan bahwa dirinya merasa puas pada service AGB Nielsen. Kalaupun ada kelemahan mungkin karena tidak ada pembanding sehingga kita tidak mempunyai patokan mengenai harga dan servicenya.

Solusi dari Pemerintah


Seperti diberitakan pada situs KPI, Departemen Komunikasi dan Informatika bersama Komisi Penyiaran Indonesia dan beberapa lembaga lain yang peduli dengan penyiaran mengadakan pertemuan untuk membahas lembaga rating alternatif pada tanggal 2 Mei 2008 di Depkominfo.

Pemerintah, atas desakan DPR dan masyarakat, memandang perlu untuk memfasilitasi terbentuknya lembaga rating alternatif yang menjadi rujukan pembanding terhadap Lembaga rating yang ada. Anggota KPI Pusat, Bimo Nugroho Sekundatmo menilai perlu untuk mendorong lembaga alternatif tersebut supaya tidak terjadi monopoli rating. Bimo menyatakan dengan adanya lembaga alternatif, masyarakat, TV, radio, dan pemasang iklan di lembaga penyiaran mempunyai banyak pilihan, minimal ada second opinion. "Alternatif lain juga bisa dilakukan dalam bentuk survey atau penilaian kualitatif, karena kita harus melindungi publik dari hal-hal yang tidak mendidik,” lanjut Bimo


read more...

Thursday, July 10, 2008

MetroTV dan tvOne Sambut Pemilu 2009

Bangsa Indonesia akan kembali menggelar Pemilihan Umum pada tanggal 9 April 2009. Meski waktu pencoblosan masih lama, beberapa pihak yang terkait dengan penyeleggaraan Pemilu telah memulai berbagai aktivitas untuk menyambut dan mensukseskan pesta demokrasi tersebut.

Tidak hanya para pengurus partai dan Komisi Pemilihan Umum saja yang sudah sibuk menyambut event akbar tersebut. Media massa pun tak mau ketinggalan. Pada hari Sabtu, 05 Juli 2008, Metro TV secara resmi mendedikasikan dirinya sebagai saluran televisi pemilihan umum Indonesia. Peresmian dilakukan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam acara grand launching "The Election Channel Tribute to Indonesia" di Grand Studio Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat.

Sebelumnya, pada hari Sabtu, 24 Mei 2008 pukul 10.00 WIB, Metro TV telah menandatangani nota kesepahaman dengan Komisi Pemilihan Umum untuk penayangan sosialisasi dan kegiatan Pemilihan Umum 2009. Penandatanganan dilakukan antara Direktur Utama Metro TV Wisnu Hadi dan Ketua Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Prof. Dr. H.A. Hafiz Anshary AZ, MA, bertempat di kantor KPU.

Dalam meneguhkan positioning nya sebagai “The Election Channel” Metro TV akan menghadirkan informasi terkini tentang Pemilu 2009, baik langsung maupun tunda dari studio mini di Kantor Komisi Pemilihan Umum Pusat. Saat ini yang sudah berjalan adalah program Election Update setiap hari Senin hingga Jumat pukul 09.05-09-30 WIB dan pukul 16.30-17.00 WIB. Ke depan Metro TV akan menampilkan The Candidate, Partai-Partai, Road to Senayan, The Next Leader dan Cafe Democrazy.

Selain Metro TV yang mengklaim dirinya sebagai "The Election Channel", tvOne juga telah bersiap menyambut Pemilu dengan brand "TV Pemilu". Pada hari Kamis, 03 Juni 2008 tvOne telah menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) antara Erick Thohir - Direktur Utama tvOne dengan Denny J. A - Direktur Eksekutif Lingkaran Survey Indonesia (LSI). Nota Kesepahaman (MoU) tersebut melingkupi hasil Quick Count PILKADA 2008 dan analisanya disertai berbagai informasi komperehensif mengenai PILKADA 2008 yang akan dikemas dengan menarik dan 'berbeda'.

tvOne menyatakan bahwa keunggulan LSI dalam tingkat akurasi dan kecepatan hasil Quick Count digunakan untuk mendukung positioning tvOne sebagai 'TV PEMILU' yang akan memberikan informasi independen, akurat, aktual sekaligus menarik bagi masyarakat.

sumber: diolah dari metronews.com dan tvOne



read more...

Perkembangan Stasiun Televisi di Indonesia

Televisi mulai diperkenalkan pada masyarakat umum sejak 1930-an di Amerika Serikat, Inggris, dan Rusia. Di kawasan ASEAN, negara yang paling awal menyelenggarakan siaran televisi adalah Philipina. Penyelenggaraan siaran televisi ini kemudian diikuti oleh negara-negara ASEAN lainnya, seperti Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Di Indonesia, kegiatan penyiaran melalui televisi dimulai pada tahun 1962. Penyelenggaraan siaran televisi tersebut bertepatan dengan diselenggarakannya Asian Games IV yang dilaksanakan di Senayan, Jakarta. Bertepatan dengan itu pula Televisi Republik Indonesia ditetapkan sebagai station call hingga saat ini. Hari pembukaan Asian Games IV ini yang jatuh pada tanggal 14 Agustus kemudian diperingati sebagai hari jadi TVRI.

Penggunaan Satelit Palapa untuk siaran televisi dan telekomunikasi diresmikan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 16 Agustus 1976. Oleh karenanya, siaran televisi dapat menjangkau hamper seluruh masyarakat di Indonesia hingga sekarang ini.

Selama kurang lebih 27 tahun, masyarakat Indonesia hanya bisa menonton satu saluran saja yaitu TVRI. Selama itu TVRI menjadi satu-satu nya stasiun televisi yang memegang hak monopoli siaran. Pada tahun 1989, Pemerintah Indonesia mengizinkan RCTI sebagai stasiun televisi swasta pertama di Indonesia, meski hanya penduduk yang mempunyai Parabola dan Dekoder lah yang dapat menyaksikan RCTI. Kemudian pada tanggal 21 Maret 1992, akhirnya RCTI bisa disaksikan oleh masyarakat umum.

Keberadaan RCTI kemudian disusul oleh munculnya Surya Citra Televisi (SCTV), Televisi Pendidikan Indonesia (TPI), dan Andalas Televisi (ANteve). Hingga saat ini, terdapat begitu banyak stasiun televisi swasta di Indonesia, baik yang berskala nasional maupun lokal. Ada sebelas stasiun televisi nasional yang ada di Indonesia, yaitu:

1.Cakrawala Andalas Televisi (ANtv)
2.Global TV
3.Indosiar Visual Mandiri (Indosiar)
4.Metro TV
5.Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI)
6.Surya Citra Televisi (SCTV)
7.Televisi Pendidikan Indonesia (TPI)
8.Televisi Republik Indonesia (TVRI)
9.Televisi Transformasi Indonesia (Trans TV)
10.Trans 7
11.tvOne



Selain TV swasta yang berskala nasional, di Indonesia terdapat lebih dari 100 stasiun televisi lokal yang tersebar hampir di seluruh provinsi dan daerah, diantaranya Aceh TV, Deli TV (Sumatera Utara), Sriwijaya TV (Palembang), Jak TV, O Channel, Spacetoon, Elshinta TV (Jakarta), RBTV dan Jogja TV (Yogyakarta), Bali TV (Bali) serta TVKU dan TV Borobudur (Semarang).

Di Indonesia juga terdapat televisi khusus yang berskala nasional, yaitu Televisi Edukasi (TV E), SWARA Channel, dan Qtv Network. Serta televisi berbayar yaitu: Astro Nusantara, B-TV, HomeCable, IM2 PayTV, Indovision, M2V Mobile TV dan Telkomvision.

sumber: diolah dari Wikipedia dan Rahmad Setiadi-Scribd


read more...

Wednesday, July 9, 2008

Extravaganza Terancam Dicekal

Pada tahun 2008 ini, KPI melakukan monitoring dan evaluasi pada program-program televisi yang tayang pada tanggal 1-13 Mei 2008. Jenis tayangan yang dipantau KPI meliputi sinetron komedi, variety show, dan tayangan anak berjumlah 285 tayangan (episode) dari 92 judul dari 9 stasiun TV, yaitu Indosiar, SCTV, TPI, RCTI, Global TV, ANTV, TVRI, Trans TV dan Trans 7.

Dalam siaran pers Nomor: 19 /KPI/SP/07/08, Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat menetapkan 4 (empat) tayangan televisi bermasalah. Keempat tayangan yang mendapat teguran yaitu:

* Extravaganza (Trans TV)
* Ngelenong Nyok (Trans TV)
* Suami-suami Takut Istri (Trans TV)
* One Piece (Global TV)

Menurut KPI, suatu tayangan dinilai bermasalah apabila mengandung unsur :
* kekerasan (fisik/psikologis) baik dalam bentuk tindakan verbal maupun non verbal,
* pelecehan terhadap kelompok masyarakat maupun individual,
* tidak melindungi kepentingan anak-anak, remaja, dan perempuan,
* serta tidak sesuai dengan norma-norma kesopanan dan kesusilaan.

Dalam siaran pers tersebut terlihat bahwa stasiun tv yang paling banyak mendapat teguran adalah TransTV. Bahkan acara Extravaganza bisa dikatakan sudah mendapat rapor merah. Bagi Extravaganza ini adalah teguran kedua. KPI menegaskan bahwa ini merupakan teguran terakhir. Apabila Trans TV tidak segera memperbaiki tayangan tersebut, maka KPI akan meminta tayangan Extravaganza dihentikan.


read more...

Tuesday, July 8, 2008

Managing Television in the Home

Television watching should be a fun and relaxing activity for kids and adults alike—but too often it's a source of family conflict. If you're concerned about television, banning it isn't a practical solution. Instead, you need to learn to co-exist with television by managing how much your kids watch, and what.

Take control of your family's viewing habits by using some of these strategies:

* Start young. It's wise to work on developing good TV viewing habits well before your children start school. As they grow older, it will become more difficult for you to enforce restrictions or influence their tastes.

* Limit the amount of time your kids spend watching television, especially on school nights. Make sure they're involved in other activities such as sports, hobbies and playing outside.

* Monitor what your children watch, and whenever possible watch with them and discuss the program.

* Young children are at higher risk of becoming aggressive after watching violence on TV—especially cartoons. You should limit the amount of violence they're exposed to and monitor their behaviour after watching violent shows. Use the Managing Superhero Play handout on the right sidebar for tips on controlling aggressive play.

* Kids model their behaviour on that of their parents—so take a hard look at your own viewing habits, and if necessary, change them.

* Encourage your children to watch a variety of programs: sports, nature and science shows, the arts, music and history shows. There's a lot of great TV programming out there that makes learning about the world interesting and fun.

* Consider the best place for your television set. When your children are small, use the old adage "out of sight, out of mind"—and keep the TV in a room away from where your family spends most of its time. When your kids get older, you might want it to be in a more visible place for easier monitoring. Never put a television set in a child's bedroom!

* Don't leave your TV on when you're not watching it. Turn it on for a specific show, and turn it off again when the show is over. This makes television a special experience that your children can look forward to.

* When your children's friends come to visit, insist on some "no-TV" time. Don't be afraid to restrict viewing of certain shows, even if your children's friends are allowed to watch them. You have the right to protect your children from inappropriate viewing and they will accept your concern as a sign of caring.

* Make sure your kids know that it's their right to say no to programs they find too frightening when visiting friends or relatives.

* Tell the parents of your children's friends about your television rules. It's hard to control what your children see at other houses, but if parents talk about their TV rules with others, it's easier to protect children from unsuitable programming.

* Make sure your caregiver or sitter knows about, and follows, your TV rules.

* Try going without television for a few days to help you re-evaluate the role it plays in your family's life. You can also join thousands of others and give up TV for a week during the annual TV Turnoff Week event. For more information see our TV Turnoff Week section.

* Learn about the Canadian and U.S. television ratings systems by viewing Understanding Television Rating Systems and Codes. If your TV has a V-chip, consider using it to control what programs your child can access. Most new TVs come with a V-chip that enables users to block programming based on a ratings system. However, not all V-chips are configured to work with both the U.S. and Canadian TV ratings systems—so make sure that the set you buy will work with both systems.

source : media awareness network


read more...

Sejarah Televisi

Televisi merupakan sebuah kotak ajaib yang sudah tidak asing dalam kehidupan kita. Hampir setiap keluarga di belahan dunia mempunyai televisi. Banyak dari kita yang sering menghabiskan waktu luang di depan televisi dan menjadikan televisi sebagai teman di kala sepi.

Meskipun hampir setiap hari menonton televisi, mungkin banyak orang yang belum mengetahui tentang sejarah televisi (termasuk saya). Dari berbagai artikel yang saya dapatkan dari hasil berselancar bersama di dunia maya, menurut saya artikel dari duniatv.blogspot.com berikut ini, merupakan artikel yang paling detail dan komplit.

Dalam penemuan televisi, terdapat banyak pihak, penemu maupun inovator yang terlibat, baik perorangan maupun perusahaan. Televisi adalah karya massal yang dikembangkan dari tahun ke tahun.

Awal dari televisi tentu tidak bisa dipisahkan dari penemuan dasar, yaitu hukum Gelombang Elektromagnetik yang ditemukan oleh Joseph Henry dan Michael Faraday (1831) yang merupakan awal dari era komunikasi elektronik.

1876 - George Carey menciptakan Selenium Camera yang digambarkan dapat membuat seseorang melihat gelombang listrik. Belakangan, Eugen Goldstein menyebut tembakan gelombang sinar dalam tabung hampa itu dinamakan sebagai Sinar Katoda.

1884 - Paul Nipkov, Ilmuwan Jerman, berhasil mengirim gambar elektronik menggunakan kepingan logam yang disebut Teleskop Elektrik dengan resolusi 18 garis.

1888 - Freidrich Reinitzeer, ahli botani Austria, menemukan cairan kristal (liquid crystals), yang kelak menjadi bahan baku pembuatan LCD. Namun LCD baru dikembangkan sebagai layar 60 tahun kemudian.

1897 - Tabung Sinar Katoda (CRT) pertama diciptakan oleh ilmuwan Jerman, Karl Ferdinand Braun. Ia membuat CRT dengan layar berpendar bila terkena sinar. Inilah yang menjadi cikal bakal televisi layar tabung.

1900 - Istilah Televisi pertama kali dikemukakan Constatin Perskyl dari Rusia pada acara International Congress of Electricity yang pertama dalam Pameran Teknologi Dunia di Paris.

1907 - Campbell Swinton dan Boris Rosing dalam percobaan terpisah menggunakan sinar katoda untuk mengirim gambar.

1927 - Philo T Farnsworth ilmuwan asal Utah, Amerika Serikat mengembangkan televisi modern pertama saat berusia 21 tahun. Gagasannya tentang image dissector tube menjadi dasar kerja televisi.

1923 - Vladimir Kozma Zworykin, mendaftarkan paten atas namanya untuk penemuannya, kinescope, televisi tabung pertama di dunia. Setahun kemudian, dia mendapat kewarganegaraan Amerika Serikat dan menyelesaikan studi doktornya di Universitas Pittsburgh. Vladimir lahir di Rusia, 30 Juli 1889. Dia menyempurnakan tabung katoda yang dinamakan kinescope. Temuannya mengembangkan teknologi yang dimiliki CRT. Dia bekerja di perusahaan elektronik RCA dan selama 1930 hingga 1940-an, perusahaan itu memanjakannya dengan menguras dana US$ 150 juta untuk produksi teknologi televisi. Keterbukaan Zworykin pada kritik, membuatnya menemukan penemuan baru lagi. Sebuah kamera tabung. Ini melengkapi teknologi televisi tabung penemuannya. Penemuan itu dinamakannya iconoscope, berasal dari bahasa Yunani, icon yang berarti citra dan scope yang berarti mengamati. Ia meninggal karena usia tua pada 29 Juli 1982. Dialah yang kemudian sebagai Sang Penemu Televisi. (1889-1982).

1939 - tepatnya tanggal 11 Mei, untuk pertama kalinya, sebuah pemancar televisi dioperasikan di kota Berlin, Jerman. Dengan demikian, dunia mulai berkenalan dengan alat komunikasi secara visual. Stasiun televisi itu kemudian diberi nama Nipko, sebagai penghargaan terhadap Powel Nipkov, ilmuwan terkenal Jerman dan salah seorang penemu peralatan televisi.

1940 - Peter Goldmark menciptakan televisi warna dengan resolusi mencapai 343 garis.

1956 - Robert Adler kelahiran Amerika Serikat bersama rekannya Eugene Polley, menemukan remote control televisi. Walaupun bukan televisinya, tetapi penemuannya menjadi sangat penting bagi teknologi televisi. Dia meninggal dalam usia 93 tahun. Penerima penghargaan Emmy tahun 1997 karena penemuannya itu mendapatkan lebih dari 180 paten Amerika selama karir 58 tahunnya. Menurut istrinya, pengendali jarak jauh televisi itu bukanlah penemuan favoritnya dan dia jarang menonton televisi.

1958 - Sebuah karya tulis ilmiah pertama tentang LCD sebagai tampilan layar televisi dikemukakan oleh Dr. Glenn Brown.

1964 - Prototipe sel tunggal display Televisi Plasma pertamakali diciptakan Donald Bitzer dan Gene Slottow. Langkah ini dilanjutkan Larry Weber.

1967 - James Fergason menemukan teknik twisted nematic, layar LCD yang lebih praktis.

1968 - Layar LCD pertama kali diperkenalkan lembaga RCA yang dipimpin George Heilmeier.

1975 - Larry Weber dari Universitas Illionis mulai merancang layar plasma berwarna.

1979 - Para Ilmuwan dari perusahaan Kodak berhasil menciptakan tampilan jenis baru organic light emitting diode (OLED). Sejak itu, mereka terus mengembangkan jenis televisi OLED. Sementara itu, Walter Spear dan Peter Le Comber membuat display warna LCD dari bahan thin film transfer yang ringan.

1981 - Stasiun televisi Jepang, NHK, mendemonstrasikan teknologi HDTV dengan resolusi mencapai 1.125 garis.

1987 - Kodak mematenkan temuan OLED sebagai peralatan display pertama kali.

1995 - Setelah puluhan tahun melakukan penelitian, akhirnya proyek layar plasma Larry Weber selesai. Ia berhasil menciptakan layar plasma yang lebih stabil dan cemerlang. Larry Weber kemudian megadakan riset dengan investasi senilai 26 juta dolar Amerika Serikat dari perusahaan Matsushita.

2000-an, masing-masing jenis teknologi layar semakin disempurnakan. Baik LCD, Plasma maupun CRT terus mengeluarkan produk terakhir yang lebih sempurna dari sebelumnya.

2008 dan seterusnya, menyusul perkembangan televisi digital di negara-negara Amerika dan Eropa, Indonesia juga akan menerapkan sistem penyiaran Televisi digital (Digital Television/DTV) adalah jenis TV yang menggunakan Modulasi digital dan sistem kompresi untuk menyebarluaskan video, audio, dan signal data ke pesawat televisi.

Latar belakang pengembangan televisi digital:
-Perubahan lingkungan eksternal
-Pasar TV analog yang sudah jenuh
-Komplain adanya noise, ghost dll
-Kompetisi dengan sistem penyiaran satelit dan kabel (Cable Television)

Perkembangan teknologi :
-Teknologi pemrosesan sinyal digital (Digital Signal Processor)
-Teknologi transmisi digital
-Teknologi semikonduktor
-Teknologi peralatan display yang beresolusi tingggi

Keunggulan televisi digital :
-High Definition. 5~6 kali lebih halus dibanding televisi analog
-Finest sound. Kemampuan mereproduksi suara seperti sumber aslinya
-Multifunction. Memberi kemampuan untuk merekam dan mengedit siaran
-Multichannel (satu saluran dapat diisi lebih dari 5 program yang berbeda)

read more...

Blog Archive

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP