Monday, July 14, 2008

Hari Tanpa TV dan Cerdas Menonton TV

Gerakan Nasional "Hari Tanpa TV" bukanlah gerakan masyarakat yang bermaksud untuk memusuhi TV. Lebih tepatnya, ini merupakan bentuk sikap kritis masyarakat menyikapi tayangan televisi yang tidak berkualitas yang telah mendominasi kehidupan sebagian besar masyarakat kita.

Gerakan ini memiliki 2 makna utama, yakni untuk memperkenalkan kepada anak dan keluarga bahwa tanpa TV-pun hidup ini akan dapat kita jalani dengan baik. Ini merupakan langkah kita dalam mengurangi ketergantungan anak pada televisi. Makna yang kedua, adalah sebagai ungkapan keprihatinan kita terhadap isi tayangan TV yang tidak aman dan tidak sehat untuk masyarakat terutma anak dan remaja.

Kalau kita memang prihatin dengan isi tayangan TV yang tidak berkualitas tersebut, maka akan lebih baik lagi kalau keprihatinan itu diwujudkan dengan tindakan nyata berupa mematikan pesawat TV selama sehari penuh bertepatan dengan Hari Tanpa TV, Minggu 20 Juli 2008. Apabila gerakan mematikan TV pada hari tersebut diikuti oleh jutaan warga masyarakat, maka hal ini akan menjadi sebuah kekuatan yang luarbiasa sebagai bentuk penolakan masyarakat terhadap acara televisi yang tidak berkualitas.

Tanpa ada ungkapan seperti ini, pengelola TV cenderung merasa memiliki kebebasan dalam menayangkan acara mereka, dan masyarakat merasa tidak memiliki daya untuk menolak atau meminta pilihan lain yang lebih berkualitas.

Kita tidak harus menolak TV karena bagaimana pun ada acara TV yang bermanfaat. Namun yang paling penting untuk dilakukan adalah bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita harus kritis dan cerdas dalam mengkonsumsi TV. Apalagi mengingat anak-anak kita yang pada umumnya sangat menyukai tayangan TV sehingga masuknya materi orang dewasa dalam pikiran mereka tidak bisa dihindari. Anak-anak kita bisa jadi kehilangan masa kanak-kanaknya karena terlalu banyak menerima materi orang dewasa.

Kritis dan cerdas dalam menonton TV setidaknya mencakup dua hal: memilih acara yang sesuai dengan usia anak; dan mengurangi jumlah jam menonton hingga paling lama 2 jam sehari dengan memperhatikan jam menonton yang sesuai. Dalam masa perkembangannya, anak memerlukan aktivitas fisik yang banyak, serta berteman. Anak perlu bermain dan bersosialisasi.

Jadi, Hari Tanpa TV dan cerdas dalam mengkonsumsi TV adalah dua hal yang sangat erat kaitannya. Mengikuti anjuran Hari Tanpa TV namun dalam kehidupan sehari-hari tidak menerapkan perilaku kritis dan cerdas dalam menonton TV, tidak akan banyak gunanya.

sumber: Guntarto-Kidia


0 comments:

Blog Archive

  © Blogger template 'Perfection' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP